Pada saa ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran yakni guru bukanlah satu-atunya sumber berguru bagi siswa ( Teacher Centered ), tetapi dibutuhkan berpusat pada siswa ( Student Centered ). Dalam kondisi ibarat ini guru harus berfungsi sebagai fasilitor pembelajaran, jadi ,siswa sebaiknya secara aktif berintegrai dengan sumber berguru , berupa lingkungan . Lingkunga yang dimaksud ( berdasarkan Arsyad )adalah guru itu sendiri ,siswa lain,kepala sekolah,petugas perpustakaan,bahan atau metari asuh ( Berupa : buku , majalah, rekaman video atau audio ).
Proses berguru mengajar pada hakikatnya suatu proses penyampaian pesan ( isi atau materi asuh ) dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke peserta kiprah ( siswa ), Penyampain pesan ini bisa dilakukan simbol - simbol komunikasi berupa simbol-simbol verval dan non- lisan atau visual.
Untuk mengatasi kemungkinan adanya kendala yang terjadi selama proses pembelajaran ,maka sedapat mungkin dalam penyampaian pesan ( isi/materi asuh ) dibantu dengan media pembalajaran.
Pengertian media pembelajran ?
Media ( bentuk jamak dari kata medium ), merupakan kata yang bersasl bahas latin medius , yang secara harfiah berarti "tengah", "perantara", atau "pengantar", media sanggup diartikan sebagai mediator atau pengantar pesan dari pengirim kepeberima pesan. Media sanggup berupa satu materi (Software) dan atau (Hardware).
Secara garis besar sanggup berupa insan , materi atau insiden yang membangun kondisi,yang menimbulkan siswa bisa memperoleh pengetahuan ,keterampilan, atau sikap.jadi berdasarkan pengertian ini, guru , teman sebaya,buku teks,lingkunag sekolah dan luar sekolah, bagi seorang siswa merupakan media.
Dalam dunia pendidikan ,seringkali istilah alat bnatu atau media komunikasi dipakai secara bergantian atau sebagai pengganti istilah media pendidikan( pembelajaran ).berdasarkan batasan-batasan mengenai media ibarat diatas ,maka sanggup dikatakan bahwa media pembelajran yakni segala sesuatu yang menyakut software dan hardware yang sanggup diguankan untukmenyampaikan isi materi asuh dari sumber belajra ke siswa ( Individu atau kelompok ),yang sanggup merangsang, pikiran, perasaan, perhatian, dan minat Siswa sedemikian rupa sehingga proses berguru ( didalam dan diluar kelas ) menjadi lebih efektif.
Advertisement